EdyMart Afiliate

Nuffnag

Mulakan dengan...


Thursday, December 3, 2009

Wanita dan air mata...


Seorang anak laki-laki
kecil bertanya kepada ibunya "Mengapa
ibu menangis?"

"Kerana aku seorang
wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti",
kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya
dan berkata, "Dan kau tak akan pernah
mengerti"

Kemudian anak laki-laki
itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa
ibu suka menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis
tanpa alasan", hanya itu yang dapat
dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu
pun lalu tumbuh menjadi seorang
laki-laki dewasa, tetap ingin tahu
mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi
Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa
wanita begitu mudah menangis?"

Allah berfirman:

"Ketika Aku menciptakan
seorang wanita, ia diharuskan untuk
menjadi seorang yang istimewa. Aku
membuat bahunya cukup kuat untuk
menopang dunia; namun, harus cukup
lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku memberikannya
kekuatan dari dalam untuk mampu
melahirkan anak dan menerima penolakan
yang seringkali datang dari anak-anaknya "

"Aku memberinya
kekerasan untuk membuatnya tetap tegar
ketika orang-orang lain menyerah, dan
mengasuh keluarganya dengan penderitaan
dan kelelahan tanpa mengeluh "

"Aku memberinya kepekaan
untuk mencintai anak-anaknya dalam
setiap keadaan, bahkan ketika anaknya
bersikap sangat menyakiti hatinya "

"Aku memberinya kekuatan
untuk mendukung suaminya dalam
kegagalannya dan melengkapi dengan
tulang rusuk suaminya untuk melindungi
hatinya "

"Aku memberinya
kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa
seorang suami yang baik takkan pernah
menyakiti isterinya, tetapi kadang
menguji kekuatannya dan ketetapan
hatinya untuk berada disisi suaminya
tanpa ragu"

"Dan akhirnya, Aku
memberinya air mata untuk dititiskan dan
ini adalah khusus miliknya untuk
digunakan bilapun ia perlukan."

"Kau tahu;kecantikan
seorang wanita bukanlah dari pakaian
yang dikenakannya, susuk yang ia
tampilkan, atau bagaimana ia menyisir
rambutnya."

"Kecantikan seorang
wanita harus dilihat dari matanya,
kerana itulah pintu hatinya.. Tempat
dimana cinta itu ada."

Kirimkan ini kepada
setiap wanita yang anda kenal hari ini
untuk memperingati Wanita. Jika Anda
lakukan, sesuatu yang baik akan terjadi.
Anda akan menambah harga diri wanita!

Kirimkan msg ini juga
kepada kaum lelaki, supaya mereka sedar
dan ingat akan kecantikan wanita mereka
yang azali.. bukan pada kecantikan
luaran semata-mata. Selamilah hati
wanita mu.. dan ingat lah...
Setiap Wanita itu Cantik.

Tuesday, October 13, 2009

The power of your subconscious mind





Learn how self hypnosis can be a technique for positive personal change!


Half day Highlights : Discover

  • How the mind works
  • How Hypnosis works
    • Dispel the myths and misconceptions of hypnosis.
    • Ask questions
  • Receive the amazing and simple steps that remove old subconscious barriers to successful living

HAVE YOU SAID YES TO ANY OF THE ABOVE?
NOW is the right time to do something about it!


Reprogram yourself for success

It is common knowledge that the average person uses less than 20% of their subconscious powers. As a hypnotherapist, my job is to release that power within to the maximum, perhaps 80% or 90% or more. During 5-Path Hypnosis session, (One to one hypnosis with a hypnotherapist) specific issues or habits can be addressed. During 7th Path Self hypnosis, those attending are given the steps and insights to overcome normal everyday issues that affect many people, whilst simultaneously removing limiting beliefs that have been built up over a lifetime!

“It's self improvement in the privacy of your own mind.”


The conscious and subconscious mind readily and easily accepts the insights and suggestions given and immediately begins work towards positive change. Whatever change you want to make, stress reduction, weight loss, sports improvement, concentration, 7th Path works to remove the old programming which has so far been holding you back.


-You will learn how the mind works and the role of emotions and how to use them powerfully in daily life.
-The process is especially easy to do, and most practitioners will be successful at achieving self-hypnosis from the very first session.
-Why? Because you learn 7th Path self hypnosis while in a state of hypnosis.

Friday, October 9, 2009

Berdoalah...

Dipetik dari laman Kedai Buku.com

Allah menyatakan dalam al-Quran, surah al-Baqarah, ayat 186,

“Apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu mengenai aku, maka jawablah aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada ku. Kerana itu, hendaklah mereka memenuhi segala perintah ku dan beriman kepada ku, supaya mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat ini menjelaskan, pertama, jarak hubungan antara manusia dengan Allah adalah dekat. Oleh itu, Allah sentiasa mendengar doa setiap hambanya di dunia ini dan Allah berjanji menunaikan segala doa yang kita minta. Sebagai syarat doa kita diperkenankan, kita sebagai hambanya perlu melakukan segala perintah Allah dan menjauhi setiap larangannya. Kita juga perlu percaya sepenuhnya pada kekuasaan dan kasih sayang Pencipta iaitu Allah.

Nabi Zakaria menyatakan dengan tegas bahawa Tuhan tidak akan mensia-siakan doa setiap hambanya.

“Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya dengan berkata, ‘Ya Tuhanku, berilah aku dari sisimu seorang anak yang baik. Sesungguhnya engkau maha mendengar doa.’”
-Surah Ali Imran, ayat 38-

“Tuhan kamu berkata, ‘Berdoalah kepadaku, pasti akan ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang yang menyombongkan diri dari menyembahku (berdoa) akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’”
-Surah al Mukmin, ayat 60 -

Dalam ayat di atas, ada beberapa pengajaran.Pertama, Allah menyuruh kita supaya tidak berasa malu berdoa, memohon ampun dan pertolongan Allah. Allah mengajar kita cara memohon. Kedua, apabila berdoa, lakukan dengan sepenuh hati. Dengan menunjukkan kesungguhan dan kesedaran sebenarnya manusia ini sangat kecil di hadapan Allah. Kita perlu sedar bahawa tanpa pertolongan dan kemurahan Allah, kita tidak akan memiliki sesuatu pun di dunia ini. Tidak akan termakbul segala doa yang diucapkan oleh kita kerana hati kita jauh dari Tuhan. Manakala yang ketiga, sikap sombong diri tidak membawa faedah dan hanya menjerumuskan individu itu kepada lembah hina dan rasa menyesal.

Tuhan menyatakan dalam surah al-A’raf , ayat 55 hingga 56,

“Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Janganlah kamu membuat kerosakan di muka bumi, sesungguhnya Allah memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harapan (akan dimakbulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Dalam dua ayat itu, Allah memberi kita pengajaran iaitu cara berdoa yang baik dan menjadikan doa itu dimakbulkan. Antaranya, pertama, merendahkan diri di hadapan Allah. Kedua, berdoa dengan suara yang lembut dan menyebut perkataan yang jelas. Ketiga, tidak berdoa dengan cara yang melampau seperti meninggikan suara. Kita disuruh meminta kepada Allah dengan perkara yang baik dan bersesuaian dengan diri masing-masing, Keempat, semasa berdoa, hati dan perasaan perlu sepenuhnya berharap dan berasa bimbang. Meskipun adakalanya tidak berapa yakin, jangan sekali-kali berputus asa pada rahmat Allah. Kelima, atas rahmat Allah membolehkan doa seseorang itu dimakbulkan terutamanya mereka yang melakukan amalan yang baik. Amalan melakukan kebaikan itu bukan sekadar hanya untuk manusia tetapi juga berbuat baik kepada Allah dan makhluk ciptaan Allah yang hidup di dunia ini.

Membentuk jati diri melalui amalan doa

Dipetik dari http://wadahwanita.blogspot.com/2003/02/membentuk-jati-diri-melalui-amalan-doa.html

Membentuk jati diri melalui amalan doa
Oleh Roshidah Romli

JATI diri? Apakah definisi sebenar rangkai kata itu? Bagaimanakah pula jati diri itu hendak diukur?.

Menurut Kamus Dewan, perkataan jati, sama dengan sejati yang membawa maksud asli, murni, tulen dan tidak bercampur.

Apabila dikaitkan jati dengan sejenis tumbuhan, kita akan membayangkan sepohon pokok yang tegap, berakar tunjang yang menjunam ke dasar bumi, berbatang keras dan mahal. Tetapi, apabila kita kaitkan jati diri dengan insan, ia membawa maksud seorang manusia sempurna yang memiliki keseimbangan antara akli (fikiran), jasmani dan rohaninya.

Persoalannya, apakah jenis sukatan atau neraca yang boleh kita gunakan bagi menilai seseorang itu memiliki jati diri atau tidak?

Dalam konteks ini, penulis merujuk jati diri seorang manusia berdasarkan kepada apa yang sudah dinyatakan Allah, seperti yang terkandung dalam Kitab al-Quran. Di antara ciri-ciri atau sifat insan yang memiliki mutu jati diri ialah sebagaimana maksud firman Allah dalam Surah al-Mukminun, ayat 1 hingga 11.

Dalam membangunkan kemanusiaan insan, agama Islam lebih memfokuskan kepada pembangunan dalaman manusia itu, iaitu rohnya.

Sabda Rasulullah, yang bermaksud: “Sesungguhnya, dalam jasad manusia ada seketul darah, jika ia baik, maka seluruh jasad akan menjadi baik, sebaliknya jika ia rosak, seluruh jasad akan menjadi rosak”.

Setiap manusia yang hidup di bumi Allah ini, sudah pasti tidak dapat lari daripada menghadapi pelbagai masalah. Sama ada masalah itu besar atau sebaliknya, bergantung kepada kemampuan seseorang individu menghadapinya.

Islam membina dan membangunkan keyakinan insan melalui rangsangan dan galakan. Sabda baginda, yang bermaksud : “Setiap penyakit ada penawarnya”. Justeru, setiap masalah, akan ada jalan penyelesaiannya.

Dalam proses penyelesaian masalah, Islam menyarankan kita agar memiliki nilai-nilai murni seperti sentiasa bersikap proaktif, berani berhadapan masalah, berfikiran positif, yakin bahawa setiap masalah itu memiliki hikmah di sebaliknya, sabar dan tenang agar tindakan yang diambil tepat dan berkesan.

Di antara usaha dan ikhtiar yang dituntut oleh Islam, ialah menggalakkan kita sentiasa berdoa. Allah berfirman yang bermaksud : “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang yang menyombong diri daripada menyembah-Ku, akan masuk dalam neraka jahanam dalam keadaan hina-dina.” (Surah al-Mukmin: 60).

Ulama mentafsir ‘menyombong diri daripada menyembah-Ku’ sebagai tidak berdoa dan tidak beribadat kepada Allah.

Berdoa adalah satu ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud: “Doa itu intinya ibadat.”

Antara galakan dalam al-Quran supaya kita berdoa, adalah firman Allah, yang bermaksud: “Apabila hamba-Ku bertanya engkau mengenai zat-Ku, maka jawablah bahawa Aku amat hampir. Aku sentiasa menerima permohonan orang yang berdoa apabila mereka memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Surah al-Baqara: 186).

Doa juga adalah senjata orang beriman, tetapi sejauh manakah kita menggunakan senjata ini bagi menghadapi segala masalah yang menghantui diri kita?.

Marilah kita bertanya kepada diri sendiri, mudah-mudahan jawapan itu nanti, akan menjadi permulaan bagi menggerakkan seluruh jasad untuk berfikir ke hadrat Ilahi.

Tindakan sebegini akan dapat meredakan keresahan hati, seterusnya membuka pintu kepada penyelesaian masalah.

Imam al-Ghazali dalam kitab ‘Mau‘izatul Mukminin’, menggariskan beberapa tatacara amalan berdoa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. Antara adab berdoa ialah:

l Memilih waktu, masa dan tempat yang sesuai, malahan terbaik, seperti berdoa pada bulan Ramadan, pada hari Jumaat iaitu di antara dua khutbah, di waktu tengah malam, serta di Masjidil Haram di Makkah

l Menghadapkan muka ke arah kiblat dan menadah kedua belah tangan tinggi-tinggi, dan menyapu tangan ke muka selepas selesai

l Merendahkan suara antara perlahan dan kuat dan tidak melampaui, sehingga nada seperti orang bersajak dan bersyair

l Berdoalah dengan penuh rasa rendah diri, khusyuk, mengharap dan berasa takut kalau-kalau doa tidak dimakbulkan

l Hendaklah bersikap tetap diri dalam berdoa dan yakin bahawa doanya akan dimakbulkan Allah.

l Berdoalah bersungguh-sungguh dan jangan sesekali berputus asa. Sebaik-baiknya, diulangi sehingga tiga kali.

l Hendaklah dimulakan dan diakhiri dengan menyebut nama Allah dan puji-pujian kepada-Nya serta mengucapkan salam ke atas Rasulullah saw

l Membersih dan menyucikan hati dengan banyak memohon ampun dan bertaubat sebelum berdoa.

Mudah-mudahan dengan menghayati adab berdoa itu, segala permintaan kita diperkenankan Allah.

Bagaimanakah sikap Rasulullah menghadapi semua cabaran dan ujian Allah? Di antara perkara yang dilakukan baginda ialah sentiasa berdoa, mengadu dan bermunajat kepada Allah.

Dalam kehidupan seharian baginda, pelbagai doa menjadi amalan baginda, bermula dengan doa semasa bangun tidur sehinggalah kepada doa hendak tidur. Semua doa ini adalah warisan bernilai yang ditinggalkan baginda untuk diamalkan oleh umatnya, bagi membina jati diri.

Ibu bapa, selain perlu membanyakkan amalan berdoa untuk kebaikan anak-anak, perlu juga mendidik mereka supaya menjadikan doa sebagai amalan rutin apabila memulakan sesuatu.

Manakala guru dan pendidik yang berhadapan dengan pelbagai ragam serta kerenah pelajar dan remaja, sewajarnya banyak beristighfar dan berdoa untuk menggalakkan pelajar mereka yang lemah, khususnya dalam bahasa Inggeris, sains dan matematik, supaya mampu bersaing dan yakin dengan potensi diri.

Guru-guru berperanan meyakinkan pelajar bahawa hanya dengan pertolongan dan janji Allah, usaha mereka yang bersungguh-sungguh akan dikabulkan Allah. Ajarilah pelajar supaya berdoa seperti berikut setiap kali ketika hendak mengulangkaji pelajaran, iaitu:

“Ya Allah, permudahkan, jangan menyusahkan” atau “Ya Allah, tidak ada sesuatu yang mudah, kecuali Engkau memudahkannya, oleh itu, mudahkan segala urusan kami”, Mudah-mudahan, dengan amalan berdoa, akan membentuk generasi yang cemerlang pada masa hadapan.

Sesungguhnya, amalan berdoa mengikut adab dan tatacaranya, mampu membina jati diri insan. Antara manfaat berdoa itu ialah:

l Meningkatkan lagi keyakinan terhadap pertolongan, rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

l Mengelakkan diri daripada cepat berputus asa dan menyerah kalah.

l Membina keyakinan diri.

l Tabah dan sabar menghadapi cabaran hidup.

l Membina semangat juang dan daya saing yang tinggi.

l Membentuk disiplin diri.

l Mendidik dan melatih diri supaya sentiasa berusaha dan berikhtiar.

l Menghindarkan diri daripada melakukan perbuatan keji dan lain-lain lagi.

Justeru, banyak faedah yang diperolehi dengan mengamalkan doa dalam kehidupan kerana amalan itu menjadikan manusia sentiasa berhubung rapat dengan pencipta, sedar dan insaf mengenai kekuasaan dan kebesaran Allah, di samping akur dengan kelemahan diri sendiri.

Keyakinan terhadap Kekuasaan Allah dan akur akan kelemahan diri, mampu membentuk manusia menjadi tidak sombong dan bongkak ketika berada di kemuncak kejayaan, dan tidak mudah berasa kecewa apabila menemui kegagalan.

Inilah ciri-ciri manusia yang memiliki jati diri. Oleh itu, amalkanlah doa dalam kehidupan bagi memiliki sifat jati diri itu.



Penulis seorang guru dan boleh dihubungi melalui e-mel wadah_wjy2k@yahoo.com.

Thursday, October 8, 2009

Cinta Sejati


Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasihsayang Tsauban terhadap dirinya.

Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling membimbangkan tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak bersua muka denganmu lagi."

Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak dapat berbuat apa-apa kerana itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu, turunlah wahyu kepada Rasulullah saw, bermaksud "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama mereka yang diberi nikmat oleh Allah iaitu para nabi, syuhada, orang-orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman." Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira semula.

MORAL & IKTIBAR

  • Cinta kepada Rasulullah adalah cinta sejati yang berlandaskan keimanan yang tulen
  • Mencintai Rasul bermakna mencintai Allah
  • Kita bersama siapa yang kita sayangi. Jika di dunia sayangkan nabi, insyallah kita bersama nabi di akhirat nanti
  • Hati yang dalam kecintaan terhadap seseorang akan merasa rindu yang teramat sangat jika tidak bertemu
  • Pasangan sahabat yang berjumpa dan berpisah kerana Allah semata-mata akan mendapat naungan Arasy di hari akhirat kelak
  • Rasulullah amat mengetahui mana-mana umatnya yang mencintai baginda, meskipun baginda sudah wafat.
  • Rasulullah memberi syafaat kepada sesiapa di antara umatnya yang mengasihi baginda

  • Sebaik-baik sahabat ialah mereka yang berkawan di atas landasan keagamaan dan semata-mata kerana Allah.

TAUBAT SEORANG PEMINUM ARAK





Pada suatu hari, Khalifah Umar ibni Khattab berjalan-jalan di lorong-lorong dalam kota Madinah. Apabila sampai di persimpangan jalan, beliau terserempak dengan seorang pemuda yang membawa kendi. Ini menimbulkan sangkaan buruk Umar terhadap pemuda itu. Lantas Umar menyoal, "Apa yang engkau bawa itu?" Dalam keadaan ketakutan pemuda itu terketar-ketar menjawab, "Madu, wahai Umar.." Sebenarnya pemuda itu sedang membawa kendi arak.

Selepas berkata demikian, timbul perasaan insaf di hatinya untuk bertaubat dari minum arak. Dia menyesal melakukan perbuatan yang ditegah agama. Dia benar-benar berharap sambil berdoa supaya Khalifah Umar tidak memeriksa isi kendi itu. Namun Khalifah Umar tidak berpuas hati dengan jawapan yang diberikan oleh pemuda itu; lalu mengambil kendi itu untuk diperiksa.

Doa pemuda itu dikabulkan Allah. Apabila diperiksa, Baginda Umar dapati di dalamnya terdapat madu. Allah menukarkan arak menjadi madu. Dengan demikian pemuda itu terselamat dari tindakan Khalifah. Semenjak peristiwa itu, pemuda itu bertaubat dan berjanji tidak akan meminum arak lagi.


MORAL & IKTIBAR

  • Allah Taala sentiasa memperkenankan doa orang yang bertaubat ikhlas kepadaNya
  • Setiap pemimpin mestilah bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan oleh rakyat yang dipimpinnya.
  • Setiap pemimpin akan disoal mengenai kepimpinannya
  • Kebajikan yang dibuat ikhlas kepada Allah menghapuskan dosa kejahatan yang dibuat sebelumnya
Ihsan dari : http://www.geocities.com/alazhar_mirc/tk.htm

Wednesday, September 30, 2009

Ujian Keserasian




Untuk menduga sama ada pemilihan pasangan hidup anda itu sesuai atau tidak, silalah tiap-tiap seorang yang mahu mengikatkan pertunangannya itu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berikut dengan "Ya" atau "Tidak". Sediakan pen & kertas, tulis no 1 hingga 20. Kalau jawap "Ya" tanda right.. kalau "Tidak" tanda pangkah.. soalan-soalannya...

(1) Adakah anda berdua mempunyai semangat pergaulan yang sama atau hampir sama?

(2) Adakah anda berdua mempunyai sikap yang sama terhadap nilai-nilai hidup yang luhur, juga sama-sama bersikap lapang fikiran?

(3) Adakah tiap-tiap seorang dari anda berdua ini saling hormat menghormati dan berpuas hati terhadap pekerjaan masing-masing?

(4) Adakah bakal tunang anda itu sudah matang umurnya?

(5) Adakah bakal tunang anda itu terkenal dalam kalangan sahabat temannya sebagai seorang yang amanah, jujur dan tidak selalu menguzurkan diri?

(6) Adakah anda berdua sudah lama berkenalan?

(7) Selama perkenalan anda degannya pernahkah terjadi sesuatu yang mengeruhkan perhubungan anda berdua?

(8) Adakah sidia itu seorang yang tidak meninggalkan solatnya?

(9) Adakah rancangan perkahwinan anda berdua ini dipersetujui oleh keluarga kedua belah pihak?

(10) Adakah bakal tunang anda itu seorang yang patuh kepada kewajipan-kewajipan agamanya?

(11) Adakah bakal tunang anda seorang yang yang bukan kaki muzik dan bukan juga kaki rockers ?

(12) Adakah anda sudah memikirkan semasak-masaknya mengenai pilihan anda tersebut atau lebih didorong oleh nafsu?

(13) Adakah bakal tunang anda itu mempunyai perhubungan yang rukun damai dengan keluarganya?

(14) Adakah bakal tunang anda itu bukan merupakan kaki pokai atau pemboros?

(15) Adakah bakal tunang anda itu seorang yang mudah cemburu dan syak wasangka?

(16) Adakah bakal tunang anda itu seorang yang bertabiat tenang dan damai walaupun anda sendiri seorang yang pemanas dan perungus?

(17) Adakah anda berdua mempunyai pengetahuan dan pengertian yang wajar tentang kehidupan berumahtangga?

(18) Adakah bakal tunang anda itu seorang yang sederhana tabiatnya dan tidak termasuk dalam golongan kaki motor dan kaki perempuan?

(19) Adakah bakal tunang anda itu boleh memberikan didikan agama kepada anak-anak anda nanti?

(20) Dan yang penting sudahkah anda sembahyang sunat istikharah untuk menentukan pilihan anda itu baik untuk anda dan agama anda?

Kalau tiap-tiap seorang dari anda berdua dapat menjawab dengan "Ya" sebanyak 16 atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka itu membuktikan bahawa perkahwinan anda berdua akan berlangsung dalam kebahagiaan dan kejayaan. Kalau anda dapat menjawab "ya" kurang dari 15 pertanyaan, maka perkahwinan anda mungkin berjaya, tetapi banyak menghadapi gelombang-gelombang yang pahit. Sebaliknya kalau jawapan-jawapan "Ya" itu tidak sampai sepuluh, maka perkahwinan anda sukar bertemu kerukunan dan kedamaian.

Sekian sahaja untuk tips kali ini, semoga kita bertemu lagi di lain kali.

Wassalam.

Mohd Suhaimy Abu Bakar
Admin
www.maskahwin.com - usah biarkan wang menjadi penghalang mahligai impian anda.

Extreme D Enterprise, M-3-19 Plaza Damas , Sri Hartamas,, Kuala Lumpur 50480, Malaysia

Erti Cinta

Suatu pagi yang dingin, terjadilah satu perbualan antara seorang guru falsafah dan pelajarnya...

pelajar: guru, apakah erti cinta..?bagaimanakah saya boleh mendapatkannya...?

guru: ada sebuah ladang gandum yang luas didepan sana. berjalanlah kamu dan jangan sesekali kamu berundur. kemudian ambillah satu ranting. sekiranya kamu mendapati ranting tersebut sangat menakjubkan, ertinya kamu telah menemui cinta.

pelajar tersebut pun berjalan dan tidak berapa lama dia kembali dengan tangan yang kosong.

guru bertanya: mengapa kamu tidak membawa sebatang ranting pun...?

pelajar menjawab: saya hanya terpaksa memilih satu ranting saja, dan sewaktu berjalan saya tidak boleh mengundur kebelakang semula. sebenarnya saya telah berjumpa dengan satu ranting yang paling menakjubkan tapi saya tak tahu apakah yang akan menakjubkan di hadapan sana nanti, maka saya biarkan ranting itu lalu saya dapati tidak ada lagi ranting yang paling menakjubkan selain daripada yang saya lihat tadi. jadi saya tidak mengambil sebatang pun akhirnya.

gurunya menjawab: ye, itu lah cinta...

dihari lainnya pula pelajar tersebut bertanya kepada gurunya, apa itu perkahwinan...?

guru: ada hutan yang subur didepan sana. berjalanlah kamu. tapi janganlah kamu sesekali mengundur kebelakang. tebanglah sepohon pokok saja. dan tebanglah jika kamu merasakan bahawa pohon tersebut adalah yang paling cantik,segar dan tinggi, kerana kamu telah menemukan apa itu perkahwinan.

pelajar tersebut pun berjalan, dan tidak berapa lama, dia datang semula dengan membawa sepohon kayu, walaupun pohon tersebut tidaklah berapa segar, cantik dan tinggi pada pandangan guru tersebut.

maka gurunya pun bertanya: mengapa kamu memotong pohon seperti ini....?

pelajar itu menjawab: sebab, berdasarkan pengalaman ku sebelum ini, aku hanya berjalan separuh daripada hutan tersebut dan aku takut akan kembali dengan tangan kosong. jadi saya mengambil kesempatan menebang pohon ini lalu dibawa kesini. pada pandangan saya ianya adalah pohon yang terbaik buat saya. saya tidak mahu kehilangannya atau menyesal kerana tidak memilihnya...

maka guru itu menjawab: itulah perkahwinan.......

tamat....
==============

Kesimpulannya, usahlah terlalu memilih cinta, ditakuti anda akan terlepasnya, dan janganlah terlalu memilih jodoh, terimalah pasangan anda dengan seadanya. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap insan pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Sekian, terima kasih... lain kali saya akan kongsikan pula tips2 serta cerita2 yang lain.

Wassalam

Mohd Suhaimy Abu Bakar
www.maskahwin.com

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...